1. The politician surrounded himself with a group of toadies who would do anything to gain his favor.
Terdapat sekelompok pengampu di sekitar politisi yang akan melakukan segala hal untuk mendapatkan restunya.

2. She quickly grew tired of the toadies who followed her around, constantly praising her every move.
Dia cepat bosan dengan para pengikut yang selalu mengikutinya, terus-menerus memuji setiap langkahnya.

3. The CEO's toadies were always ready to defend his decisions, no matter how controversial they were.
Pengampu CEO selalu siap untuk membela keputusannya, tidak peduli sekontroversial apapun keputusannya.

4. The boss's toadies were known for their sycophantic behavior, always eager to please him.
Pengikut bos terkenal dengan perilaku penyok yang selalu bersemangat untuk menyenangkan dia.

5. The toadies in the group would often gossip about their colleagues in an attempt to gain favor with the boss.
Para pengampu dalam kelompok itu seringkali berdesas-desus tentang rekan-rekan mereka dalam upaya mendapatkan restu dari bos.

6. She refused to be surrounded by toadies who would only tell her what she wanted to hear, preferring honest feedback instead.
Dia menolak dikelilingi oleh pengikut yang hanya akan memberitahunya apa yang dia ingin dengar, lebih memilih umpan balik yang jujur.